Songsong Ciwaratri
Mohonlah kepada Nya anakku
Mohonlah terus jangan berhenti
Seperti nafas ini yang terus berlomba
Sebelum kita mati
Hari itu, maha Pengasih Dia
Permohonanmu pun akan dikabulkan
Seperti janji fajar yang selalu membangunkanmu
Dengan keceriahan
Dia akan melenyapkan sedihmu
Melenyapkan dukamu
Seperti sunset yang meninggalkan senja
Meredup dalam jingganya
Menangislah bila kau mau
Berteriaklah bila kau mampu
Kabarkan kesemua orang tentang nestapamu
Pasti tak seorangpun kan peduli
Hanya Dia
Hanya Dia
Yang patut kau tuju dengan Doa mu
Mumpung Ciwaratri mengdekapmu
Mumpung Ia ada didekatmu
Mumpung Ia berada dalam kewelas asihan Nya
Mumpung langit gelap gulita malam itu
Menjadi puncak gelam menuju terangmu
Biarlah ombak lautan tetap menggelora
Menepuk pantai dengan kesetiaannya
Biarlah nafsumu menggelora sepanjang hidupmu
Kalau itu memang membuatmu bersemangat
Kejarlah kejarlah artha dan kama
Asalh kau tetap berpijak diatas dharma anakku
Raihlah kebebasan
raihlah
Tak satupun orang kan mampu
menghadangmu
Tak ada seorangpun kan mampu
menghalangimu anakku
----------------------------------------keremangan senja Pondok Betung --28/01/14----
Selamat Datang di Blog Itik-Bali
Selamat Jumpa Pembaca yang budiman, selamat datang di blog ini. Blog ini dibuat hanya untuk proses pencurahan hati dan ingin menghibur pembaca sekalian.
Dengan bahasa ringan sehari-hari, saya ingin berbagi cerita pendek yang mudah-mudahan bersambung, sehingga pembaca sekalian diundang untuk melepas lelah dan penat di blog ini.
Semoga pembaca sekalian menikmati dan terhibur setelah membaca. Tentu komentar dan saran anda sangat kami nantikan.
Salam
Selasa, 28 Januari 2014
Rabu, 22 Januari 2014
Rani_13
“KENANGAN CARTAGENA-PARIS”
Rasa penatku masih terasa setelah lebih dari dua puluh jam terbang. Cartagena memang suatu kota yang indah yang merupakan kota pertama aku mengikuti acara seminar kesehatan internasional bersama suami ku Cokde. Jetlag masih kurasakan, tapi suamiku sesampainya di rumah, kembali larut dengan kegiatannya kembali, mengurus perusahannya, mengecek lalu lintas produk, delivery produk, termasuk melihat ada tidaknya komplain para lengganan perusahaan di dalam maupun luar negeri.
Cartagena memang kurasakan beda sedikit saja dengan pantai Kuta, hanya saja pengunjungnya hanya dua jenis kalau tidak bule, ya negro. Kalau di pantai Kuta masih kulihat banyak touris Jepang, China, dan tourist Timur Jauh lainnya. Makanan yang cocok untukku hanya makanan fast food internasiolan yang biasa kutemui di Indonesia. Atau stiek salmon dengan kentang gorengnya, Memang perutku perut lokal yang susah berardaptasi dengan situasi lapangan, tidak seperrti suamiku apa saja dia bisa makan, kecuali daging sapi yang memang dia tidak mengkonsumsinya. Mungkin karena orang lapangan. Aku harus belajar menyesuaikan diri.
Rabu, 01 Januari 2014
Tahun Baru
SELAMAT TAHUN BARU
Pagi itu akupun masih duduk di teras
Sebuah pesan di facebook ku masuk
Kubaca "Guru ada dimana", katanya
"Ada di komplek Bintaro" Jawabku
Diapun mengatakan aku keterlaluan
Kok malam tahun baru tidak pulang ke Bali
Tidak berkumpul merayakannya
Segala pertanyaannyapun tumpah di fb ku
Pagi itu akupun masih duduk di teras
Sebuah pesan di facebook ku masuk
Kubaca "Guru ada dimana", katanya
"Ada di komplek Bintaro" Jawabku
Diapun mengatakan aku keterlaluan
Kok malam tahun baru tidak pulang ke Bali
Tidak berkumpul merayakannya
Segala pertanyaannyapun tumpah di fb ku
Rani-12
“TAJEN AJANG SPORTIFITAS”
Memang kalau badan petualang alam seperti Cokde tahan banting, kami aku,
Yande dan Nitami sepulang dari Yogyakarta sakit semua. Cemua terkena flu yang
sangat menyiksa sehingga kami tidak beraktipitas untuk beberapa hari. Tahun
baru telah diambang pintu para wisatawan lokal dan wisatawan manca negara sudah
datang di pantai KUta mereka hendak melepas matahari tahun 2013, dan besoknya
siap-siap menyambut matahari 2014 di Pantai Sanur.
Pagi itu kamipun berjalan jalan
menyusuri pantai Sanur, untuk menghirup segarnya udara pertama di tahun baru
ini. Dikejauhan kulihat sembarut jingga telah di ufuk timur, banyak yang
memasang kamesa dengan stand dan gayanya masing-masing, mereka berjejer di
sepanjang tepian pantai Sanur yang menghadap ketimur. Wibawa Gunung Agung terlihat gagah didepan
kami, seakan menyapa kami dengan ungkapan Selamat Tahun Baru, semoga ka uterus bertambah
sukses di tahun yang baru ini.
Sabtu, 28 Desember 2013
Rani-11
“ROMO SANGAT DEMOKRATIS DAN RANIPUN
TERHARU”
Ternyata aku sempat tertidur pulas, karena kecapekan habis
melihat-lihat kemegahan Candi Perambanan, kami sempat menemani Cokde, Yande dan
Nitami melaksanakan persembahyangan disana memanjatkan doa untuk keselamatan
keluarga besarku, serta kelancaran karieku kepada Tuhan Yang Maha Esa. Capekku
rupanya terakumulasi setelah dua hari
sebelumnya kugunakan untuk menelusuri objek wisata belanja dan kuliner di
Surabaya. Yande dan Nitami kubiarkan mereka melihat-lihat pemandangan dan ikon
kota Surabaya, seperti melihat kemegahan jembatan Suramadu, menyaksikan perkebunan
tembakau dan melihat petani garam di Madura.
Minggu, 22 Desember 2013
Rani-10
“RASA SYUKUR NITAMI DAN YANDE TERHADAP ANUGERAH TUHAN”
“Hari ini kami sampaikan kepada
bapak-ibu hadirin semuanya, bahwa hati keluarga besar kami berbunga-bunga. Akan
kami bagikan kepada sanak-saudara sekalian yang hadir pada malam ini. Tidak
lain karena putrid bungsu kami Nitami telah diwisuda menjadi Sarjana Ekonomi,
merupakan cita-citanya yang telah dia tempuh dengan susah payah lebih dari
empat setengah tahun. Kemudian dia akan diangkat menjadi salah satu pegawai
yang mengurus keuangan di Perusahaan Keluarga Den Agung Almarhum, yang telah
banyak kita kenal selama ini sangat berjasa bagi kampung kita dan biarkanlah
dia, putri kami Nitami menjalankan tugasnya dan tidak perlu diganggu urusan
pinangan beberapa kerabat yang telah menyampaikan keinginannya menyunting putri kami Nitami. Dia telah menjatuhkan pilihannya kepada Yande, untuk sementara
bekerja bersama mengabdi pada perusahaan yang sama. Suatu kehormatan bagi
keluarga kita yang dipercaya untuk bekerja di perusahaan orang yang sangat kita
kagumi bersama. Biarkanlah waktu yang membuktikan cinta mereka berdua, apakah
akan menjadi berjodoh ataukah tidak, kita sebagai orang tua hanya membantu
dengan doa dan merestuinya saja”. Itulah potongan sambutan Pak Kelian, orang tua
Nitami saat menerima tamu dalam acara syukuran kelulusan dan diterimanya
Nitami sebagai karyawan di perusahaan Den Agung.
Jumat, 13 Desember 2013
Ungkapan Rasa Haru di HUT
ULANG TAHUN
Di Bali selama ini aku tak kenal
Di Bali yang kukenal hanyalah otonan
Dia akan datang setiap duaratus sepuluh hari sekali
Mungkin Otonan berasal dari kata weton, wetuan
Wetuan berarti kelahiran
Kelahiran itu diingat oleh murid muridku
Yang ini yang datang setahun sekali
Walau aku agak geli, tapi aku tak dapat kusembunyikan keharuanku
Keharuan yang ke empat kali
aku rasakan di hari yang sama
Dia, Mereka mengingatnya
Bukan karena angka istimewa
Duabelas duabelas
Mudah-mudahan bukan karena aku gurunya
Hehehe dosennya maksudku
Bukan juga karena aku .......
Kuharap semuanya ketululusan
Setulus aku melaksanakan Jnana Marga
Mereka nanyayikan lagu selamat ulang tahun HBD
Mereka memintaku untuk mencoba kue ulang tahun
Bentuknya sangat sederhana
Kecil, tapi buatku maknanya besar
Mereka satu persatu menyalamiku
Sebagian menyalami sambil mencium tanganku
Hampir tak dapat kubendung air mataku
Oh Guru sungguh besar jasamu
Akan ku kenang engkau
sebagai pencurah, sebagai talang ilmu
Ilmu yang mengalir ke benakku
Walau terkadang kau menjengkelkanku Guru
Itu lho tugas darimu yang tak kenal waktuku
Apa aku sela, apa aku sibuk
Harus kukerjakan karena kau berikan dead line
Muridku apapun alasannya
menuntut ilmu itu perlu pengorbanan
terutama pengorbanan waktumu
korban waktumu untuk menikmati masa remaja
masa keceriaanmu
Orang Bali menyebutnya sebagai masa brahmachari
Berjuanglah anakku
walau berat harus tetap kau pikul
Majulah majulah terus anakku
gapai cita-citamu
untuk masa depanmu yang lebih cerah
Anakku kau tahu
banyak orang lain disana ...
terdampar
terkulai
tak berdaya
tak dapat seperti engkau
teruslah berjuang
berjuang
seperti perjuanganku
untuk tetap dapat mendampingimu
menggapai cita-citamu
Guruku : Putu Pudja
==================================Pondok Betung, di suatu pagi yang redup====
Di Bali selama ini aku tak kenal
Di Bali yang kukenal hanyalah otonan
Dia akan datang setiap duaratus sepuluh hari sekali
Mungkin Otonan berasal dari kata weton, wetuan
Wetuan berarti kelahiran
Kelahiran itu diingat oleh murid muridku
Yang ini yang datang setahun sekali
Walau aku agak geli, tapi aku tak dapat kusembunyikan keharuanku
Keharuan yang ke empat kali
aku rasakan di hari yang sama
Dia, Mereka mengingatnya
Bukan karena angka istimewa
Duabelas duabelas
Mudah-mudahan bukan karena aku gurunya
Hehehe dosennya maksudku
Bukan juga karena aku .......
Kuharap semuanya ketululusan
Setulus aku melaksanakan Jnana Marga
Mereka nanyayikan lagu selamat ulang tahun HBD
Mereka memintaku untuk mencoba kue ulang tahun
Bentuknya sangat sederhana
Kecil, tapi buatku maknanya besar
Mereka satu persatu menyalamiku
Sebagian menyalami sambil mencium tanganku
Hampir tak dapat kubendung air mataku
Oh Guru sungguh besar jasamu
Akan ku kenang engkau
sebagai pencurah, sebagai talang ilmu
Ilmu yang mengalir ke benakku
Walau terkadang kau menjengkelkanku Guru
Itu lho tugas darimu yang tak kenal waktuku
Apa aku sela, apa aku sibuk
Harus kukerjakan karena kau berikan dead line
Muridku apapun alasannya
menuntut ilmu itu perlu pengorbanan
terutama pengorbanan waktumu
korban waktumu untuk menikmati masa remaja
masa keceriaanmu
Orang Bali menyebutnya sebagai masa brahmachari
Berjuanglah anakku
walau berat harus tetap kau pikul
Majulah majulah terus anakku
gapai cita-citamu
untuk masa depanmu yang lebih cerah
Anakku kau tahu
banyak orang lain disana ...
terdampar
terkulai
tak berdaya
tak dapat seperti engkau
teruslah berjuang
berjuang
seperti perjuanganku
untuk tetap dapat mendampingimu
menggapai cita-citamu
Guruku : Putu Pudja
==================================Pondok Betung, di suatu pagi yang redup====
Langganan:
Postingan (Atom)