Social Icons

Selamat Datang di Blog Itik-Bali

Selamat Jumpa Pembaca yang budiman, selamat datang di blog ini. Blog ini dibuat hanya untuk proses pencurahan hati dan ingin menghibur pembaca sekalian.

Dengan bahasa ringan sehari-hari, saya ingin berbagi cerita pendek yang mudah-mudahan bersambung, sehingga pembaca sekalian diundang untuk melepas lelah dan penat di blog ini.

Semoga pembaca sekalian menikmati dan terhibur setelah membaca. Tentu komentar dan saran anda sangat kami nantikan.

Salam

Senin, 07 April 2014

Sobar-7



“CINTA LAMA TIDAK BOLEH BERSEMI KEMBALI”


Add caption
Perasaan ku di aduk-aduk, dan hatiku pun di koyak-koyak oleh memoriku bersama Suryawati selama seminggu ini.  Untung saja saat bersamaan Luna sedang mendapat undangan pelatihan singkat tentang Psikologi Pendidikan di Universitas Manchester di Inggris. Dia tak mau diganggu selama disana, Surya datang mampir ke kota ku sepulang dari seminar binsis properti di Makassar.  Kami memang sempat bertemu disana hanya sejenak, ku kira dia Jaga Image tidak mau menjumpaiku sehingga tidak mau ngobrol lama denganku. Karena jadwal mengajarku yang sangat ketat, aku hanya dapat mengikuti seminar tersebut hanya dua hari saja, dan harus pulang lebih awal.

Tiba-tiba saja dia muncul di Fakultas Teknik, bertamu ke Ibu Marlina, karena Surya juga dulu murid bimbingan Bu Marlina. Dua-dauanya wanita hebat yang aku pernah kagumi. Aku dipanggil Bu Marlina, karena beliau tahu bahwa aku pernah sangat akrab dengannya saat masih sama-sama kuliah. Surya meninggalkan aku, karena memang komitmen kami. Bila dia duluan lulus, maka dia bebas meninggalkan aku bila dia bekerja di kota yang lain, sehingga tidak ada LDR diantara kami. Namun cara dia meninggalkan aku yang tak kuterima, sejak dia masih sekota dia telah menutup akseku menemuninya. Bukan main.

 

Surya sekarang sangat berbeda dengan Surya yang ku tahu, Surya yang suka meminta aku mengajarinya Mekanika Teknik dan Analisa Vektor saat tahun-tahun awal kami menjadi mahasiswa. Saking sringnya Surya datang ke kosku dengan motor trilnya akhirnya kami saling jatuh cinta. Kalau kau tau saking kampungannya aku, keringatku mengucur deras saat dia memepetku saat mengajari kedua mata kuliah itu. Sekarang pakaiannya tidak menunjukkan bahwa dia seorang akademisi atau orang teknik, lebih kepada seorang bisniswati enteprenurship, lebih kelihatan seperti selebiriti. Memakasi sack ketak, baju you can see, dengan scrap mahal melingkar di lehernya. Tasnya pun bermerk terkenal, seperti tasnya Syahrini. Dan yang membedakan dengan Surya yang dulu adalah farfum yang dipakainya sangat berkelas. Bisa menggoda setiap pemuda wanginya, sangat elegant.

Sementara aku, masih seperti yang dulu. Dengan celana ‘nasional’ ku celana kodore, sedikit komprang, baju kemeja yang sedikit army look, hanya sekarang ku masukkan ke dalam celana, serta sebuah jaket kanvas model Korea. Wah ibarat langit dengan bumi. Namu seorang kerabatku mengingatkan aku harus tetap berjalan tegak tak boleh menunduk.

Surya yang ku jumpai di Makassar dengan Surya yang kujumpai di Faluktas, sangat berbeda, dapat dikatakan berbeda 180 derajat. Di Fakultas dia menunjukkan kemesraan yang dulu pernah aku rasakan, selalu glendotan memegangi tangan ku sepanjang perjalanan. Orang Faluktas, kelihatannya tidak melihatnya sebagai sesuatu yang aneh. Hanya satu dua mahasiswaku melirik dengan sinis, dan satu dua ada yang memberikan switan. Swit-swit Hahahaha. Itupun dulu dia lakukan juga, sehingga BU Marlina sering cemburu. Hehehehe .

Aku tidak memberikannya harapan palsu (PHP) hanya aku menghormati tamu dan orang yang pernah singgah dan meninggalkan hatiku, Walau sakit kalau dikenang akan tetapi untuk sementara aku harus professional menerimanya. Dia  bercerita tentang bisnisnya, tentang kesuksesannya, aku hanya pura pura serius mendengarnya, walau sebenarnya dalam hati kecilku aku ingin sesekali mencumbunya kembali saat waktu mahasiswa beberapa tahun yang lalu. Kutimbang-timbang, memang cinta itu durjana….. Hahaha kaya Sobar saja. Dia seperti gempa sewaktu waktu dapat muncul lagi, walau dengan kekuatan yang berbeda.

Dia mengagumiku dan menceritakan bagaimana aku lulus dalam waktu yang hampir besamaan S1 dan S2 ku. Ku katakan kepadanya itu semuanya karena kebaikan Pak Serang dan Bu Marlina saja yang menyetujui tugas akhirku, sebuah proyek kecil yang kuajukan . Serta kelihaian Luna yang membangkitkan semantaku, meningkatkan motivasiku, sehingga memiliki daya juang kembali, serta kepercayaan diriku muncul lagi.

Akupun sudah ada di salah satu kafe, di kawasan nan asri BTDC Nusa Dua. Aku pesankan dia secangkir kopi latte tiramisu. Dan dua potong kue kecil yang kutahu merupakan kesukaannya. Aku juga beberapa kali sempat lihat status fb nya, itu kesukaannya. Thank katanya. Aku ragu, aku berada dipersimpangan jalan. Kenangan masa laluku merobek-robek pikiranku, namun kenangan bersama Luna yang sangat profesional, tidak pernah menunjukkan bahwa dia juga jatuh hati padaku, hanya dengan tindakan saja membuat aku lebih bisa mengontrol diri, dan sangat menyayanginya. Lebih dari rasaku terhadap Bu Marlina.

Aku tak yakin kalau dia dengan kecantikan, gayanya, bodinya yang sangat sempurna, masih menjomlo, seharusnya Surya sudah mendapatkan pasangan. Forgot it kataku. Akan tetapi Surya semakin menempel aku saja sama seperti saat dulu, bahkan aku merasa risih, tidak cuek seperti saat dulu. Mungkin tingkat kewajaran dan kesederhanaan yang kujumpai dalam diri Luna, dan sikap demokratis keluarga Luna. Tidak seperti Surya dia ahanya ingin selalu nomor satu. Dengan menghalalkan segala cara termasuk saat belajar. Termasuk dengan curangnya dia memperalat aku untuk menggarap projek Tugas Akhirnya sehingga cepat lulus, serta mengorbankan tugasku.

Ingin rasanya aku balas dendam menyakitinya….. Namun hati kecilku berontak, selalu ingat nasehat Luna, yang selalu mengingatkan sakit tidak harus dibalas dengan sakit. Sehingga sudah seharusnya aku tidak mendendamnya. Saat aku duduk-duduk di tepian kolam di ujung kafe , telepon genggamku berbunyi… Nadanyapun ternyata kusetel Cinta Durjananya Reynold Panggabean untuk panggilan dari Pak Sobar. Dia tertawa…. Dan keceplosan ngomong. Akh nada deringmu Ren, kaya nada deringnya Pak Sobar, situa Bangka itu…… Si Tua bodoh katanya. Akupun curiga ada apa rupanya.

Memuncak rasanya panas hati ini saat dia mengatakan kaya si tua bangka Sobar.  Aku kendalikan diri. Aku minta maaf sama Surya untuk menerima telepon itu. Ternyata memang dari Pak Sobar. Dia mengundangku untuk mampir ke Biro Psikologi Luna untuk melihat-lihat dan menata letak beberapa mebel yang dia baru kirim.  Aku sanggupi beberapa hari kedepan akan aku telepon kembali, untuk menentukan harinya.

Surya bercerita kenapa dia pergi meninggalkan kota ini, setelah tamat sekolah. Itu karena sesuatu yang terkait dengan Pak Sobar. Saat Surya mengambil tugas magang rupanya, dia terlibat cinta terlarang dengan Sobar. Sobar dia permainkan, dikuras uangnya, digunakan sebagai modal untuk merintis usaha Biro Arsitek, belajar mengambil projek di luar kota. Rupanya untuk beberapa lama Sobar masih rajin menyambanginya ke luar kota. Namun begitu Surya mendapat tawaran untuk bergabung dengan sebuah pengembang internasional di Singapura, yang mengembangkan propertinya di daerah Zuhai, China Tenggara, Suryapun meninggalkan Sobar dengan membawa uang perusahaan yang cukup besar, karena semuanya dalam mata uang asing, dan memang atas nama Surya.

Firasatku  Pak Sobar pasti mengetahui kedatangan Surya yang mengunjungiku, karena hampir semua anak muda di daerah ini dekat dengan Pak Sobar. Jangan jangan dia memata matai aku. Dia wakil rakyat yang rajin turun ke konstituennya, melihat permasalahan yang berkembang.  Kutanyakan ke Surya, kenapa tidak menemuinya saja. Ku katakan bahwa sekarang dia sebagai wakil rakyat di DPRD. Suryapun kaget, dia mengira Pak Sobar bangkrut dan terserang stroke. Akh ada ada saja kamu Surya orang segar bugar begitu kau bilang stroke,,,,,, usahanyapun semakin berkibar tidak bangkrut seperti dugaanmu kataku. Wah tak kuduga, cukup tangguh yang tua-tua begitu. Akh lupakan saja Sobar kataku.

Aku temani dia hampir setiap sore sampai malam selama dia ada di kota ini. Kelihatannya dia datang hanya untuk bernostalgia, napak tilas masa lalunya, termasuk masa lalu yang pernah aku lalui. Banyak kenangan yang dia minta kami ulangi selama dia mampir ke kota ini. Hanya saja itu lebih banyak kenangan pacarannya anak kuliahan yang masih terkontrol oleh norma. Tak kukira Surya lebih agresif saat ini, sangat berbeda dengan penampilannya menjaga image saat ada di tengah semiar. Kurang ajar….. apa aku yang masih ortodoks apa ia yang sangat maju….. aku malu sama Pak Sobar. Ternyata dia bekas kekasihna sobar, atau Sobar bekas mainannya Surya. Entahlah.. masa bodoh that isnot my bussines. Aku muakkkkkkk teriakku dalam hati, bahkan jadi jijik sekali dengan Surya.

Aku tetap bisa mengontrol diri, dan aku tidak mau dikecewakan dia untuk kedua kalinya, dan aku juga tidak mau membalas dendam, Aku mau menikmati saja seperti air yang menikmati alirannya, walau terbentur dia terus menikmatinya sepanjang jalannya mengalir menuju lautan bebas.

Surya yang sudah menjadi wanita metropolis, Bu Marlina sebagai maskotnya dosen teknik, serta kedewasaan Luna yang selalu membuat hatiku teduh silih berganti berkecamuk dalam benakku., Mungkin terlalu lama aku melamun, tiba tiga Surya memelukku erat dan mendaratkan bibirnya ke biirku bersamaan dengan sandikala tiba, dipinggiran kolam diujung kafe itu. Kamipun hamir masuk kolam, aku dapat menjaga keseimbangan. Menyadarkan aku bahwa aku ini sekarang dosen, yang punya harga diri. Kuladeni kecupan mesranya agar Surya tidak terlalu kecewa. Farfunnya sayup sayup menerobos hidungku dari badannya yang tersenbunyi dalam pakaian mahalnya. Aku masih ingat segala sesuatu terkait dengan Surya, namun tak aku teruskan.  Itu semua bukan membuatku tambah terlena, namun menyadarkan aku STOP, hanya sampai disini.

Aku lewati senja itu bersama Surya, membuka lembar demi lembar kenangan kami selama bersama memadu kasih sebelum dia meninggalkan aku. Kebun-kebun fakultas, kantin , cafeteria, sampai ke lorong perpustakaan aku lewati kembali penuh dengan ketawa ketiwi ingat dengan apa yang pernah kami lalui. Tetapi rasanya kok aku tidak ikhlas mereviewnya. Ada kekecewaan disana. Surya tanpa perasaan meninggalkan aku, sejak dia lulus, berhasil dengan Biro Arsiteknya sampai dia ikutan seoarang developer internasional ke Singapura.

Dia memang sangat kejam, dia telah mencoreng cinta suciku, dia telah membuat aku terpuruk tertatih tatih, kemudian diuluri tangan Luna untuk dapat berjalan lebih tegak menuju sebuah garis etape pendidikan dan penggalan hidupku. Memang tidak salah bila ku ingat syair lagu Cinta Durjana, juga berlaku untuk Surya. Masalah ini mungkin dapat kugali lebih jauh saat aku diundang Pak Sobar ke Biro Psikologinya Luna. Topik yang kami yakin Pak Sobar akan mempu menceritakannya dengan detail. Bisa saja juga dia mengunci habis masa lalunya bersama Surya, karena merasa dipermainkan anak muda.

Sambil rebahan sehabis menghantarkan Surya ke Bandara untuk kembali kekantornya yang baru di Cabang Hanoi Vietnam, kuputar lagu Cinta Durjana yang sempat aku download dari Youtube……….sangat kuingat penggalan syairnya………

Walau bagaimana buasnya wanita, pasti ada sifat keibuan juga.
Tapi engkau lain dari yang lainnya,
Memperkosa aku di masa muda………..
Merana Merana Aku Merana
Merana karena Cinta Durjana…..

STOP bang, adikku mematikan laptopku yang sedang memutar lagu itu. Mengingatkan aku untuk segera mandi dan sembahyang,,,,
Terima kasih adikku, ku peluk adikku dengan penuh kasih sayang. Kuberikan bungkusan kecil farfum yang sama dengan yang dipakai Surya yang masih kupegang sedari tadi yang sempat kubeli saat mengantarnya ke bandara. Pakailah pasti kau akan lebih anggun bila memakainya….. Terima kasih Bang serunya. Abang memang Abang yang paling baik di dunia……. Akh bisa saja kamu dik…..

====Puri Gading, awal Maret 2014===


5 komentar:

  1. Balasan
    1. Bagaimana komentarnya Pak KG, karena banyak yang protes terutama ibu-ibu dan wanita bilang Reno (aku) tak tegas dan mencla mencle....

      Hapus
  2. Balasan
    1. Mas Bambang, saya akan sangat setuju kalau link ini dibantu share ke group bb atau fb. Monggo and Tks

      Hapus
  3. Sobar 8 nya.....Pak...?Bagaimana Pak dapat ide/ilham tentang cerita-cerita....ini?Sampai lancar....

    BalasHapus